Selasa, 30 Maret 2010

Cara Mudah dan Murah Memperkuat Spritualitas

I’TIKAF 3 HARI DI MASJID

Selama ini banyak cara ditempuh guna mengembangkan dan memperkuat Spritualitas, melalui pengajian, majlis Ta’lim, dan Pelatihan. Sedang yang paling semarak untuk kelas menengah dan atas ialah Pelatihan Spritualitas di gedung atau hotel dengan biaya yang mahal dalam pandangan kelas bawah.
Sebenarnya, ada cara paling efektif guna mengembangkan dan memperkuat Spritualitas yakni I’tikaf di masjid dalam kurun waktu 3 hari. Apa yang dilakukan setiap hari selama 3 hari?
Pertama; Mengawali dengan Musyawarah Pagi guna menentukan langkah tepat untuk berdakwah, menyampaikan laporan hasil kerja dakwah, penangggung jawab Ta’lim Pagi, Ta’lim Dhuhur, Ta’lim Asyar, Bayan Magrib, Ta’lim Isya’, Bayan Subuh, Amir Mudzakarah, penanggung jawab memasak untuk dimakan bersama.
Kedua; 2,5 jam belajar bersama Kitab Fadhilah Amal, Fadhilah Amal, Muntakhab Ahadis. Tujuannya; berupaya menumbuhkan semangat dalam diri seseorang guna mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, beribadah atau beramal dengan ilmu, dan menyampaikan yang dipelajari saat silaturrahmi.
Ketiga; Sore hari sekitar jam 16.45 WIB, belajar berdakwah secara berjamaah ke rumah-rumah penduduk sekitar masjid seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Dalam silaturrahmi singkat disampaikan ajakan untuk shalat berjamaah, sekaligus mendengarkan bayan atau ceramah tentang Iman dan Amal Sholeh.
Keempat; Selesai Magrib dan Subuh mendengarkan Bayan atau Ceramah secara Tawajjuh pada Allah supaya kita menjadi hamba-hambaNYA yang pintar mendengarkan, sekaligus mengamalkannya dan memasukkan hidayah untuk taat pada Allah.
Kelima; di sela-sela semua kegiatan di atas, orang-orang yang I’tikaf harus lebih banyak bergerak atau silaturrahmi ke rumah-rumah penduduk guna menyampaikan pentingnya; shalat berjamaah, dzikir, membaca Al-Qur’an, mengaji Kitab, amal shaleh, dan beriman penuh keyakinan.
Keenam; Mudzakarah setelah shalat berjamaah Dhuhur, Asyar, dan Isya’. Tujuannya; saling berbagi ilmu antar sesama orang yang I’tikaf di masjid.
Ketujuh; Shalat berjamah 5 waktu secara Istiqamah, supaya shalat yang dilakukan dapat mencegah perbuat keji dan mungkar, 27 pahala lebih baik dari shalat sendiri, melaksanakan Sunnah Nabi, dan berusaha Khusu’ dalam shalat. Selesai shalat, mendalami 1 ayat atau hadis supaya dapat langsung diamalkan.
Kedelapan; makan 3 kali sehari dari hasil uang yang disumbangkan bersama sebagai bentuk pengorbanan harta di jalan Allah. Jumlahnya hanya 15-30 ribu untuk 3 hari I’tikaf. Suatu jumlah yang dijangkau kalangan Bawah, Atas dan Bawah.
Kesembilan; berusaha mempraktikkan shalat Sunnah Qobliyah/Ba’diyah, Hajat, Dhuha, Tahajud, Israq, Sunnah Fajar, dan shalat Tasbih. Bahkan ditambah dzikir pagi petang.
Dengan sejumlah kegiatan di atas, apa yang diperoleh oleh seseorang yang I’tikaf selama 3 hari?
Pertama; ketenangan hati dan jiwa yang merupakan salah satu inti dari Spritualitas. Kebahagiaan yang diidam-idamkan dapat diperoleh asal melakukan dengan sungguh-sungguh dan mematuhi 28 Unsur-Unsur Dakwah (Anda akan tahu kalau I’tikaf 3 hari di masjid bersama Jamaah).
Kedua; Allah menganugrahkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi dan rizki yang tidak terduga.
Ketiga; Allah anugrahkan hidayah untuk mudah melaksanakan shalat berjamaah 5 waktu. Saat mendengar Adzan, hati dipanggil untuk segera melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Keempat; Allah merubah cara pandang, cara berpikir dan cara bersikap untuk taat pada Allah, menjauhi larangan-larangannya, dan menjalankan Sunnah-Sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima; menjalani kehidupan dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga kebahagiaan dunia Akhirat dapat dicapai.
Apa yang saya tulis ini berdasarkan pengalaman pribadi saat keluar 3 hari di jalan Allah dengan cara I’tikaf di masjid bersama jamaah. Sungguh dasyat pengaruhnya dalam kehidupan saya pribadi. Bagaimana jika kekuatan Spritualitas melemah?
Gampang? Keluar setiap bulan 3 hari, sehingga saat kekuatan Spritualitas melemah, dapat diperkuat kembali. Artinya, 3 hari I’tikaf di masjid memberikan pengaruh pada 27 hari lain.
Inilah cara mudah, gampang dan murah untuk mengembangkan dan memperkuat Spritualitas.
Jamaah ini telah ada di seluruh dunia, Anda dapat mencarinya di masjid-masjid terdekat dari rumah Anda. Untuk wilayah Jakarta berpusat di masjid Kebon Jeruk!
Hamba Allah!

Wanita Sholehah

Wanita Ahli Surga
Ata' bin Abi rabah berkata, Ibnu Abbas r.a telah bertanya kepadanya, "Mahukah aku tunjukkan kepada engkau seorang perempuan ahli syurga ?"
Jawab Ata, "Bahkan, siapakah perempuan itu ?"
Ibnu Abbas berkata, "Perempuan hitam itu telah menemui Rasulullah SAW mengadu ia telah dirasuk (sakit red)."
Sabda Rasulullah SAW kepada perempuan itu, "Jika engkau tahan dan sanggup bersabar maka syurga bagimu, sekiranya engkau tidak tahan dan tidak sanggup bersabar aku akan mendoakan engkau supaya engkau pulih segar."
Jawab perempuan itu, "Aku tahan dan sanggup bersabar (maka baginya syurga) sekian tercatat dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim. Dari sini dapatlah kita satu keterangan, bahwa penyakit sarak atau rasukan atau kesurupan bukanlah sesuatu yang baru tetapi telah diketahui sejak zaman Nabi dan sahabat.

Gubernur dan Seorang Wanita
Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta. Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?" Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya perlukan bukan dinar melainkan bekal akhirat." "Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu.
"Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, iaitu sholat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal." Dengan jawapan seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya. Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempua lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis fikir, bagaimana seorang Gubernur menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu. Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, termasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya terbengong dan tidak ada yang mahu menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, pertanda ada orang gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan . Gubernur lalu bertanya, "Mengapa kau banting gelas itu?" Tanpa takut wanita itu menjawab, "Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi." Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawapan yang masuk akal itu. “Sebab lainnya?" tanya Gubernur . Wanita itu menjawab, "Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Al-Quran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan." Gubernur kian takjub. Demikian pula paran tamunya. "Masih ada sebab lain?" Perempuan itu mengangguk dan berkata, "Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernur nya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya." Maka ketika kemudian Gubernur yang kematian isteri itu melamar, lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira kerana Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada Gubernur nya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.

Surga: Balasan Istri Taat Suami
Ada sebuah kisah, bahawa pada masa Nabi SAW ada seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, dia berpesan kepada isterinya : "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang." Secara kebetulan, ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah SAW Rasullullah SAW bersabda kepada utusan itu : "Agar dia mentaati suaminya". Demikian pula si wanita, mengutus utusan tidak hanya sekali sehigga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah. Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW yang berbunyi, Maksudnya : "Sesungguhnya Allah SWT telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya."

Iman Masyitah
Berbicara tentang iman, setiap tahun kita mendengar peristiwa 'Israk dan Mi’kraj' khususnya tentang kehebatan iman Masyita, tukang sisir rambut anak Firaun. Firaun menjadi sombong dan angkuh kerana kebesaran empayarnya dan kehebatan pengaruhnya di kalangan rakyat Mesir. Dia mengaku sebagai tuhan yang agung dan memusuhi siapa saja yang bertuhankan selain dirinya. Malahan dia akan membunuh mereka yang tidak mengaku Firaun sebagai tuhan. Masyita walaupun bekerja di istana Firaun, namun di dalam hati kecilnya tetap bertuhankan Allah yang Maha Berkuasa dan Dialah juga yang menjadikan segala makhluk di muka bumi ini termasuk Firaun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kepercayaan ini dirahsiakannya supaya tidak diketahui oleh Firaun dan sekutunya. Pada suatu hari, sedang dia menyisir rambut anak Firaun, sikat di tangannya terjatuh. Masyita terlatah dan berkata "Mampus Firaun! " Apabila anak Firaun mendengar kata-kata penghinaan terhadap bapanya, dia berkata, "Kenapa kau berkata begitu terhadap bapakku? Adakah tuhan lain selain bapakku?" "Memang benar! Tuhanku dan tuhan bapamu ialah Allah." Mendengar kata-kata itu, anak Firaun menjadi marah. "Baik kamu bertaubat, kalau tidak aku akan beritahu bapakku." Masyita bertegas dan mengatakan, "Pergilah kau beritahu bapa kau. Aku tetap dengan pendirianku bahawa tuhan yang sebenarnya ialah Allah." Sebaik saja Firaun diberitahu oleh anaknya tentang Masyita, dia menjadi murka dan memanggil Masyita. Dia bertanya sama ada benar apa yang dikatakan oleh anaknya itu. Masyita tetap mengatakan Tuhannya ialah Allah. Firaun mengugut untuk membunuh Masyita dan keluarganya sekiranya dia tidak mengubah pendiriannya. Keesokannya keluarga Masyita dibawa ke satu tempat lapang, berhadapan dengan sebuah kawah besar yang berisi dengan minyak yang sangat panas. Firaun hendak memasukkan kesemua keluarga Masyita termasuk anaknya yang masih kecil ke dalam minyak panas sekiranya Masyita tidak mengaku Firaun sebagai tuhan. Keimanan Masyita tidak luntur meskipun berhadapan dengan ancaman maut. Melihatkan iman Masyita yang tidak berganjak, Firaun menyuruh tentaranya mencampakkan keluarga Masyita seorang demi seorang ke dalam kawah yang besar itu. Apabila sampai giliran anaknya yang kecil, perasaan Masyita menjadi belas dan sebak. Hati siapa tidak sedih melihatkan anak yang disayangi akan dilontar ke dalam kawah yang membuak-buak dengan minyak panas. Masyita meminta supaya dia dicampakkan dulu sebagai ganti kepada anaknya. Tiba-tiba dengan kuasa Tuhan, anaknya yang kecil itu membuka mulut dan berkata, "Ibu, jangan bersedih. Teruskan! Biarkan saya dicampakkan ke dalam kawah itu." Masyita dan orang-orang di sekeliling terperanjat melihat seorang bayi boleh berkata-kata. Mendengar kata-kata anaknya itu, Masyita menjadi semakin yakin dan tabah. Dia menghulurkan anaknya untuk dicampakkan ke dalam kawah. Tanpa belas kesihan tentara Firaun terus melontarkan anak Masyita ke dalam minyak panas. Selepas itu barulah Masyita dibawa ke tepi kawah yang panas itu lalu dicampakkan ke dalamnya. Demikianlah hebatnya Masyita mempertahankan kebenaran aqidah sehingga dia dan keluarganya terkorban dibunuh oleh Firaun. Keberanian seorang wanita memperjuangkan kebenaran dan keimanan ini direkam dan diingati setiap tahun oleh seluruh manusia. Dalam peristiwa Israk Mikraj, Nabi sampai di satu tempat yang sangat harum. Malaikat Jibril menerangkan bahawa tempat itu ialah tempat tinggalnya Masyita dan keluarganya.
Nasihat Nabi Muhammad SAW Pada Siti Fatimah
Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya, "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis".
Fathimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtanggalah yang menyebabkan ananda menangis". Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anandanya. Fathimah rha. melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'aliy (suaminya) mencarikan ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah". Mendengar perkataan anandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT . Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya. Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT ", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah Tuhan yang telah menjadikan baginda dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah baginda menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi : (artinya)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".
Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fathimah az-zahra di dalam sorga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia. Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya, "jika Allah SWT menghendaki wahai Fathimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat. Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat. Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat. Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa ridha suami itu ridha Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT ?. Ya Fathimah, apabil seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat. Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah. Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang". Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya, maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga seta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat".

Kesabaran Siti Fatimah
Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyabut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.
Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun."Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala."
"Terima kasih," jawab Ali.
Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah.
Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?"
Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?''
Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.Ali pun bergegas berangkat ke pasar.
Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan."
Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."
Kedudukan Manusia sama di mata Kuburan
Dikisahkan bahwa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara :-
1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)
2. Hasan (anak Fatima r.a)
3. Husin (anak Faimah r.a)
4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a
Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah SAW "
Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berderajat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku perlakukan dia dengan seburuk-buruknya)."
Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah istiqamah empat perkara semuanya :-
1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.
Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :-
1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. Jangan kencing sambil berdiri
Rasulullah SAW telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing."
Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

4 Wanita Ahli Surga dan 4 Wanita Ahli Neraka Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda: empat jenis wanita yang berada di syurga dan empat jenis wanita yang berada di neraka dan beliau menyebutnya di antara empat jenis perempuan yang berada di syurga ialah: 1. Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya. 2. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati dengan keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya. 3. Perempuan yang bersifat pemalu, dan jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya, dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya. 4. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia kahwin kerana khuatir anak-anaknya akan tersia-sia (terlantar / terbiar). Kemudian Nabi SAW bersabda: Dan adapun empat jenis wanita yang berada di Neraka ialah: 1. Perempuan yang jelek (jahat) mulutnya terhadap suaminya, jika suaminya pergi, maka ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminnya datang ia memakinya (memarahinya). 2. Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang ia tidak mampu. 3. Perempuan yang tidak menutupi dirinya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki). 4. Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang berbakti kepada Allah, RasulNya dan suaminya. Oleh kerana itu seorang perempuan yang bersifat dengan sifat-sifat (empat) ini, maka ia dilaknat termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertaubat. Diceritakan dari isteri Khumaid As-sa-idiy bahawa ia datang kepada Nabi SAW lalu berkata: "Hai Rasulullah sesungguhnya aku senang mengerjakan solat bersamamu". Beliau berkata: "Aku mengerti bahawa engkau senang mengerjakan solat bersamaku, akan tetapi solatmu di tempat tidurmu itu lebih baik dari pada solatmu dikamarmu dan solatmu dikamarmu lebih baik dari solatmu dirumahmu dan sholatmu dirumahmu lebih baik daripada solatmu di Masjidku". (Wanita lebih baik shalat di rumah, sedang lelaki harus sembahyang berjamaah di Masjid) Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya yang lebih disukai solatnya perempuan oleh Allah ialah yang dilakukan pada tempat yang amat gelap dirumahnya". Diceritakan dari Aisyah r.a.: "Pada suatu ketika Rasulullah SAW duduk di masjid, tiba-tiba masuklah seorang perempuan dari suku Muzainah yang memakai pakaian yang terseret-seret ditanah untuk perhiasan pada dirinya di dalam masjid". Maka Nabi SAW bersabda: "Wahai manusia laranglah isteri-isterimu dari memakai perhiasan dan memperindah gaya berjalan di dalam masjid. Kerana sesungguhnya kaum Bani Israil itu tidak dilaknat hingga mereka memberi pakaian isteri-isteri mereka dengan pakaian perhiasan dan mereka berjalan dengan gaya sombong di dalam masjid". Ibnu Abas r.a. meriwayatkan juga bahawa Nabi SAW bersabda: "Apabila seorang wanita keluar rumahnya dengan mempesolek dirinya serta memakai bau-bauan (sedang suaminya Ridha akan berbuatan yang demikian itu), maka dibangunkan untuk suaminya pada setiap langkahnya sebuah rumah di neraka." Sabda Rasulullah SAW lagi yang bermaksud: "Jihad seorang wanita ialah taatkan suami dan menghiaskan diri untuknya." Isteri tidak wajib taat suruhan dan arahan suami, apabila suruhan dan arahan itu bertentangan dengan hukurn Allah s.w.t. Imam Al-Ghazali menegaskan: "Seorang isteri wajib mentaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat."

Kewajipan Wanita; Menjaga Diri, Harta, Dan Anak-anak a) Menjaga diri, harta dan anak-anak: Seorang isteri bertanggungjawab menjaga penghormatan dirinya daripada diganggu oleh gejala-gejala yang akan merusakkan hubungan suami isteri. Penjagaan diri dari aspek fizikal dan mental, supaya fizikalnya sihat dan mentalnya bersih dari pemikiran yang tidak baik. Seorang isteri juga bertanggungjawab menjaga harta suami yang diamanahkan kepadanya. Menjaga harta dari kecurian, kerosakan dan kemusnahan. Mengurus keuangan rumahtangga supaya tidak dibelanja pada perkara-perkara yang membazir dan tidak mendatangkan faedah. Selain daripada harta benda yang perlu diurus, anak-anak juga menjadi tanggungjawab utama kepada seorang isteri. Tanggungjawab isteri sebagai ibu menjaga maslahat anak-anak dan menjauhkan mereka dari sebarang keburukan. Penjagaan yang dijalankan oleh isteri akan dipersoalkan oleh Allah SWT seperti yang diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang bermaksud: "Setiap orang kamu adalah gembala, dan setiap gembala itu bertanggungjawab ke atas orang di bawah jagaannya." b) Kewajipan Wanita, 8 Perkara: 1. Sembahyang awah waktu 2. Senantiasa membaca Al-Quran 3. Zikir pagi dan petang 4. Ta’lim di rumah 5. Menjaga aurat 6. Khidmat dan hormat kepada suami 7. Mendidik anak cara Islam 8. Memberi anjuran kepada suami keluar di jalan Allah SWT I’tikaf di masjid-masjid untuk Ishlah diri dan berdakwah.

Sifat-Sifat Isteri Yang Solehah: "Yang taat jika suami memerintahnya, yang menyenangkan jika suami memandangnya, yang menjaga kehormatan diri suami dan hartanya." (Riwayat an-Nasa'i, Ahmad dan al-Baihaqi) Di antara sifat-sifat isteri yang solehah ialah: 1. Tidak melihat dan mencari aib wanita lain, tidak menceritakan keadaan tubuh wanita lain kepada suaminya, khuatir jika suaminya tertarik dan ini akan menimbulkan kerosakan. Al-Bukhari berkata: "Rasulullali SAW melarang seorang Wanita berada dalam satu selimut dengan wanita lain, agar dia tidak menceritakan kepada suaminya." 2. Memakai hijab di hadapan lelaki yang bukan muhramnya, termasuk lelaki buta. Rasulullah s.a.w, memerintahkan para wanita berhijab di hadapan orang yang buta dengan bersabda: "Pakailah hijab di hadapannya." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, bukankah dia buta?" Baginda bersabda: "Apakah kedua mata kamu buta. Bukankah kamu melihatnya?" (Riwayat Abu Daud, at-Tirmizi dan Ahmad. Menurut at-Tirmizi, hadis ini Hasan) 3. Berhias, bersolek dan memakai minyak uangi di dalam rumah untuk suaminya. Ini dilakukan agar suaminya gembira dan mencegahnya melakukan perkara yang haram. Isteri yang solehah tidak boleh keluar rumah dalam keadaan bersolek dan membuat sesuatu yang menarik perhatian lelaki lain. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Allah melaknat lelaki yang seperti wanita (waria) dan wanita seperti lelaki. Usirlah mereka dari rumah kamu." (Riwayat al-Bukhari, at-Tirmizi, Ibnu Majah dan Abu Daud). 4. Isteri yang solehah tidak menolak ajakan suaminya di tempat tidur. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Jika wanita menjauhi keinginan suaminya di malam hari, maka para malaikat melaknatnya sehingga dia kembali." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) 5. Dalam keadaan ini, dia bersekutu dengan syaitan. Sedangkan wanita solehah ialah yang bersama dengan suaminya untuk menghadapi syaitan. Sabda Nabi SAW yang bermaksud: "Jika seorang lelaki mengajak isterinya berjimak, maka hendaklah dia memenuinya, sekalipun dia sedang berada berhampiran tungku api." (Riwayat at-Tirmizi dan Ahmad) 6. Wanita solehah ialah yang tidak mengutuk dan mengingkari nikmat yang diterima daripada suaminya, berdasarkan sabda baginda: "Bersedekahlah kamu, kerana kebanyakan di antara kamu akan menjadi kayu bakar Jahanam." Ada seorang wanita yang bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa sedemikian?" "Kerana kamu suka mengutuk dan mengingkari suami." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim). 7. Wanita solehah ialah yang tidak membocorkan rahsia suaminya. Isteri ialah wadah suami dan orang yang paling rapat dengannya. Membocorkan rahsia seseorang merupakan sifat tercela, lebih-lebih lagi seorang isteri yang membocorkan rahsia suaminya. Perbuatan ini merupakan dosa besar dan merbahaya. Kerana itu tatkala ada seorang isteri Nabi SAW yang membocorkan rahsianya, Nabi bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah lelaki yang mencampuri isterinya dan wanita yang mencampuri suaminya, kemudian salah seorang di antara keduanya membocorkan rahsia yang lainnya." (Riwayat Muslim). 8. Wanita solehah ialah yang tidak berkhalwat dengan lelaki yang bukan mahramnya, sebagaimana ia juga dilarang kepada suami yang soleh. Sabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud: "Ingatlah, janganlah seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, kerana yang ketiga ialah syaitan." (Riwayat at-Tirmizi, Ahmad, al-Hakim dan Ibnu Hibban) 9. Wanita solehah ialah yang mengetahui bahawa suaminya merupakan seorang pemimpin, berhak menyuruh dan melarang dalam rumahnya. Sabda baginda yang bermaksud: "Tidak dibenarkan manusia bersujud kepada manusia lain. Andaikan manusia dibenarkan sujud kepada yang lain, maka akan aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya kerana besarnya hak suami ke atas dirinya." (Riwayat Ahmad, al-Bazzar dan al-Haithami)
Bagaimana Isteri Yang Solehah Membuat Suaminya Ridha: Syeikh al-Qathan telah menyebutkannya dalam pernyataan yang berikut ini: 01. Memiliki akidah yang mulia / bersih. 02. Membantu suaminya dalam ketaatan kepada Allah s.w.t. 03. Berhias, bersolek dan berdandan hanya untuk suami serta berusaha menampilkan diri dalam suatu pembaharuan. 04. Menghiasi diri dengan memakai emas, tetapi hanya sekadarnya sahaja dan dari emas yang harganya lebih rendah. 05. Memilih minyak uangi yang disukai suami. 06. Tidak perlu bekerja dan mencari penghasilan sendiri, kerana gajinya tidak diperlukan suami. Jika dia hendak bekerja, mestilah mendapat keRidhaan suaminya. 07. Memuji suami dengan kata-kata yang lembut, sehingga membangkitkan kasih sayang di antara keduanya. 08. Menghadapi suami dengan wajah yang berseri dan jangan sesekali berwajah muram. 09. Menjauhi rokok terutama di hadapan anak-anak. 10. Menikmati hari cuti dengan bergembira bersama anak-anak dan bertemasya. 11. Menghindari tempat yang akan menimbulkan syubhat supaya tidak menimbulkan anggapan yang buruk, 12. Menjaga pesan suami ketika dia berpergian dan menerima kepulangannya dengan wajah ceria. 13. Mesti pandai menguruskan keadaan rumahnya dan tidak hanya menyerahkannya kepada pembantu rumah. 14. Ikhlas, sabar dan tulus jika suami sedang sakit. 15. Menjaga nilai-nilai dan akhlak dalam kehidupan rumah tangga, lebih menonjolkan iman jika dia kaya atau miskin. 16. Turut menangis atau berpura-pura menangis jika suami menangis kerana sesuatu. 17. Menghidupkan suasana kasih sayang ketika berbual melalui telefon jika suami berada di tempat kerja atau ketika berjauhan. 18. Mendidik anak yang tua, sama ada lelaki atau perempuan untuk menjadi pengganti ibu bapanya dalam mengatur rumah. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang lelaki jika melihat kepada isterinya dan isterinya juga balas memandang kepadanya, maka Allah telah melihat mereka berdua dengan pandangan rahmat." Jika seorang lelaki memegang tapak tangan isterinya, maka gugurlah semua dosa mereka berdua dari sela-sela jari-jari mereka berdua. Diceritakan dari Nabi SAW : Sesungguhnya seorang lelaki itu (ketika) menyetubuhi isterinya, maka baginya telah dicatat memdapat pahala kerana persetubuhan itu seperti pahalanya anak lelaki yang ikut berperang membela agama Allah lalu terbunuh. Syeikh Ibrahim bin Shalih al-Mahmud berkata: Jalan yang paling mudah untuk mendapat keRidhaan suami ialah dengan senyuman, kata-kata yang manis, berakhlak mulia, belaian yang lembut, memakai perhiasan yang serasi dan menjaga kebersihan. Isteri juga mesti mengetahui hak suami ke atas dirinya lebih besar daripada haknya ke atas suami, berdasarkan firman Allah s.w.t.: "Para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya." (Al-Baqarah: 228) Syeikh al-Halwani seorang pendakwah Islam di Thaif mengatakan: Isteri mesti berusaha membuat suaminya Ridha, sesuai dengan batasan petunjuk yang mulia: "Tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam kederhakaan terhadap Khaliq." Ia merupakan kaedah yang utama meliputi beberapa perkara yang penting. Di antaranya ialah: 1. Jangan biarkan suami mencium bau yang busuk dari dirinya. Pastikan dia sentiasa uangi dan bersih. 2. Jangan menyambut kepulangannya dengan memakai pakaian yang kotor dan comot. 3. Menjaga penampilannya. 4. Memperhatikan keadaan suami dan menjaga perasaannya. 5. Jangan menyuruh suami melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya dilakukan oleh isteri, dengan alasan bahawa nabi SAW memerintahkan para suami membantu isterinya menyelesaikan kerja-kerja rumah. Isteri mesti melakukannya sendiri. 6. Menghadapi berbagai masalah dengan lapang dada.
7. Memenuhi berbagai ruang, satu persatu.
Golongan Wanita Yang Disiksa Dalam Neraka Abdullah Bin Masud r.a. meriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda: "Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah SWT mencatat baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan memintakan ampunan baginya, dan Allah SWT mengangkat seribu darjat untuknya." (H.R. ABU MANSUR DIDALAM KITAB MASNADIL FIRDAUS) Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: Saya bersama-sama Fathimah berkunjung kerumah Rasulullah, maka kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Pada malam aku diIsrakan ke langit, saya melihat orang-orang yang sedang mengalami penyeksaan, maka apabila aku teringat keadaan mereka, aku menangis." Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah engkau lihat?" Beliau bersabda: 1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih. 2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan dicopot dari punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya. 3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu Zakum dituangkan ke kerongkongnya. 4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kala jengking. 5. Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan hebatnya. 6. Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka. 7. Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri. 8. Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra. 9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keldai) yang mendapat berjuta macam seksaan. 10. Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka. Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai ayahku, biji mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita itu." Rasulullah SAW bersabda: "Hai Fatimah, adapun tentang; 1. Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana tidak menjaga rambutnya (dijilbab) dikalangan laki-laki. 2. Wanita yang digantung dengan lidahnya, kerana dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya." Kemudian Nabi s.w.a. bersabda: "Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah SWT akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya." 3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, kerana dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya. 4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, kerana dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan). 5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, kerana dia bersolek untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain. 6. Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, kerana melihat perhiasannya. 7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking, kerana dia mampu untuk mengerjakan solat dan puasa, sedangkan dia tidak mahu berwudhu dan tidak solat dan tidak mahu mandi wajib. 8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keldai (himmar), kerana dia suka mengadu-domba serta berdusta. 9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, kerana dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.

Siti Khadijah, Istri Teladan Nabi Muhammad SAW Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah bin Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya.
Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa."
Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada- hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khadijah binti Khu- wailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat men- jadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.
Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan se- baik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hi- dupnya.
Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :"Wahai, Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan." [HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW. Imam Adz-Dzahabi berkata :"Keshahihannya telah disepakati."]
Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai, orang-orang yang terpedaya oleh dunia ?
Sayidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.
Betapa tidak, karena Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat- ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT . Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SanAW berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.
Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata :"Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku." Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya kepada Khadijah r.a.
Khadijah r.a. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini." Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali pe neguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendaknya wanita ideal.
Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasul SAW seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhannya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah r.a. menjawab :"Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."
Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para shahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolong- nya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolong- nya dengan jiwa dan hartanya.
Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang- orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia." [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]
Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :"Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :"Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan." [Shahih Bukhari, 1/539]

Wanita Tua Teladan
Seorang janda tua pernah mengundang saya untuk selamatan di rumahnya. Perempuan yang sudah nenek-nenek itu saya tahu mata pencahariannya hanya berdagang kue keliling kampung yang hasilnya tidak seberapa. Ia hidup sendirian di Jakarta, tanpa sanak keluarga. Dan ia tinggal di emperan rumah oang lain atas kebaikan hati si tuan rumah. Hari itu, selepas salat Jum'at ia ingin mengadakan syukuran.Saya pun segera datang tepat pada waktunya. Tidak berapa lama kemudian datang pula ketua RT, imam masjid, dan seorang merbotnya. Disusul dengan kehadiran si tuan rumah yang selama bertahun-tahun memberikan emperan rumahnya untuk ditempati.
Sudah setengah jam saya tunggu yang lainnya tidak ada yang datang lagi. Jadi saya tanya, "Masih ada yang ditunggu Nek?"Nenek itu menggeleng, "Tidak ada, Ustaz. Yang saya undang hanya lima orang, termasuk Ustaz. Maklum, tempatnya sempit."
Saya tersentuh. Orang kecil ini masih juga ingin mengadakan syukuran kepada Allah dalam ketidakberdayaannya, sementara banyak orang lain yang rumahnya besar-besar tidak pernah diinjak tetangganya untuk selamatan."Apa tujuan syukuran ini, Nek?" saya bertanya pula." Begini, Ustaz," jawab si nenek. "Saya bersyukur kepada Allah karena sejak bulan depan saya bisa mengontrak kamar ini, sebulan tiga ribu rupiah. Tadinya tuan rumah menolak, tidak mau menerima uang saya. Tapi akhirnya ia tidak keberatan, sehingga utang budi saya tidak terlalu berat."
Masya Allah. Alangkah mulianya hati nenek itu. Ia yang sebetulnya masih perlu disedekahi, tidak mau membebani orang lain tanpa imbalan. Dan alangkah mulianya pula si tuan rumah yang tidak mau mengecewakan hati seoang nenek yang ingin terbebas dari perasaan bergantung pada orang lain. Diceritakan Oleh KH. A Arroisi

Durhaka Pada Ibu
Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu. Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun. Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah. "Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi."Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya." Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.
Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya."
Di mana dia sekarang?"
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."
Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah. "Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah. "Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.
"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.
"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.
"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.
"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.
"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu. Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.
"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan."Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah. Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya. Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Memang, surga adalah di bawah telapak kaki ibunda.

Puisi Untuk Istri

Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,

Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setakwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf

Justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...


Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,


Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamu lah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan Ridha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justeru Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah,

yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah...
Amin.

Senin, 22 Maret 2010

Anda Mau Tahu Gaya Belajar dan Kecerdasan Berganda? Isilah!

Isilah Kedua bentuk Tes Berikut ini, lalu hasil dari isian, Anda kirimkan ke email: otodidaktor@yahoo.co.id atau sam_penulis@yahoo.com, nanti saya balas ke email Anda tentang hakikat GAYA BELAJAR dan PRIORITAS JENIS KECERDASAN BERGANDA Yang Harus Anda Kembangkan Untuk Berhasil Di Masa Depan! Cuman harus diingat, 10 April 2010, saya tidak Online dan KAO Libur!

Metode Mengetahui Gaya Belajar
Ahmad Zamhari Hasan

Lingkari atau silang satu huruf di antara a, b, dan c yang cocok bagi Anda;
kepribadian, minat atau kesenangan, prilaku dan keinginan.

1. a) Duduk tegak saat membaca buku
b) Sering mengangguk-anggukkan kepala sambil membaca
c) Suka mempermainkan fulpen/kertas dan menggerakkan kaki sambil membaca
2. a) Menjalankan bisnis atas dasar hubungan personal antar wajah
b) Suka menjalankan bisnis melalui telepon/Hp
c) Suka melakukan urusan seraya mengerjakan sesuatu, jalan-jalan saat bermain golf
3. a) Melihat lurus ke depan atau memandang ke pendidik
b) Melihat ke kiri dan ke kanan atau ke bawah saat pembelajaran.
c) Seorang yang melihat ke kanan (padahal bukan kidal) keatas saat pembelajaran
4. a) Jika berbicara cepat
b) Berbicara dengan suara yang berirama
c) Berbicara dengan lambat atau terpatah-patah.
5. a) punya ingatan visual yang bagus -ingat sesuatu walau beberapa hari lalu.
b) menghapal kata-kata atau gagasan yang pernah diucapkan
c) ingat lebih baik menggunakan alat bantu belajar/teknologi
6. a) Tidak merasa bosan duduk lama mendengarkan materi pembelajaran
b) Senang belajar di ruangan
c) Merasa bosan duduk lama dan senang belajar di luar.
7.a)senang membaca buku
b) Senang bertanya
c) Senang belajar secara langsung
8. a) suka mengisi TTS, menonton film di bioskop
b) suka mendengarkan radio, drama dan debat
c) menyukai kegiatan sosial maupun olahraga, seperti menari dan lintas alam.
9. a) selera berpakaian penuh gaya
b) selera berpakaian yang penting merk
c) selera berpakaian sederhana
10 .a) menyatakan emosi dengan ekspresi muka
b) mengungkapkan emosi secara verbal melalui perubahan nada bicara/vokal
c) mengungkapkan emosi melalui gerak tubuh
11. a) aktivitas kreatif; menulis, menggambar dan melukis
b) aktivitas kreatif; berdongeng, bermain musik, menyanyi,berdebat dan berfilosofi
c) aktivitas kreatif; kerajinan tangan, berkebun, menari dan olah raga
12. a) saat diam suka melamun atau menatap ke angkasa
b) saat diam suka bercakap-cakap dengan dirinya sendiri
c) dalam keadaan diam selalu merasa gelisah, tidak bisa duduk tenang

Setelah menjawab, coba dihitung mana yang terbanyak jawaban
1. Kalau jawabannya banyak a) berarti Anda Pembelajar Visual.
2. Kalau jawabannya banyak b) berarti Anda Pembelajar Auditori
3. Kalau jawabannya banyak c) berarti Anda Pembelajar Kinestetik
4. Anda dapat memanfaatkan semua Gaya Belajar di atas, jika telah mampu mempraktikkan satu Gaya Belajar yang sesuai.


Memahami Kecerdasan Berganda
Ahmad Zamhari Hasan

Lingkari atau silang dua kolom (a,b,c,d,e,f,g,h,i,j ), misalnya a) dan g) yang cocok bagi Anda; kepribadian, pemikiran, prilaku, minat, kesenangan dan keinginan.

1. a) suka membaca buku
b) suka berhitung
c) suka seni, menggambar atau memahat
d) suka menyanyi
e) suka melakukan olahraga fisik
f) suka bekerja sama
g) senang melihat sisi batiniah manusia
h) memelihara sendiri binatang peliharaan
i) belajar dari buku lebih mudah dari pada melalui orang lain
j) senang membaca Al-Qur’an

2. a) sensitif (peka) terhadap pola
b) suka pada ketepatan
c) menggunakan metavora (perbandingan)
d) sensitif terhadap nada
e) memiliki kontrol terhadap obyek/sasaran
f) pintar berhubungan dengan orang lain
g) selalu melakukan penilaian terhadap diri sendiri
h) dapat mengenali dan menamai pohon, tumbuhan, dan bunga yang berbeda
i) memiliki ego yang tinggi
j) suka mempelajari sejarah para Nabi atau Ulama’

3. a) berpikir sistematis (runut atau teratur)
b) suka berpikir abstrak
c) berpikir dengan gambar
d) sensitif terhadap warna nada musik
e) berpikir mekanik ( seperti putaran mesin )
f) mampu membaca maksud hati orang lain
g) memiliki intuisi yang kuat
h) menyukai pengetahuan tentang tubuh bekerja dan kesehatan
i) berpikir radikal
j) berpikir melingkar

4. a) mampu berargumentasi (berpendapat dengan alasan kuat)
b) menyukai keadaan yang teratur
c) mudah membaca peta, grafik dan diagram
d) sensitif terhadap kekuatan emosi musik
e) belajar dengan bergerak lebih menyenangkan
f) menikmati berada di tengah-tengah orang banyak
g) memiliki kesadaran terhadap kemampuan diri
h) suka bertani atau memancing
i) menyukai keadaan yang tidak teratur
j) memahami tanda-tanda dari fenomena alam

5. a) teratur dalam melakukan berbagai hal
b) suka berpikir logis (masuk akal)
c) memiliki indera warna yang hebat
d) sensitif (peka) terhadap susunan musik yang rumit
e) memiliki respon dan reflek yang bagus
f) memiliki banyak teman
g) peduli pada tujuan hidup
h) senang bekerja di kebun atau halaman rumah
i) memiliki insting (naluri yang alami) yang bagus
j) memiliki indera keenam yang bersifat spiritual

6. a) Memiliki kemampuan menulis
b) sangat suka pada komputer
c) mengingat berdasarkan gambar lebih mudah
d) mampu membuat lirik/syair/puisi
e) mahir dalam kerajinan tangan
f) mampu berkomunikasi dengan baik
g) memiliki motivasi diri yang tinggi
h) berminat pada masalah sosial dan motivasi manusia
i) senang belajar pada hal-hal kecil dan sepele
j) senang shalat dan berdzikir (baik sendiri atau bersama)

7. a) mengeja dengan mudah
b) suka memecahkan masalah
c) menggunakan semua indera untuk membayangkan sesuatu
d) sensitif terhadap irama musik
e) belajar dengan melibatkan diri dalam proses belajar
f) menikmati kegiatan bersama
g) ingin berbeda dari orang kebanyakan
h) senang informasi tentang jagad raya dan bumi
i) mampu melihat makna sesuatu dari sudut yang berbeda
j) suka berkomunikasi dengan hati nurani

8. a) suka permaianan kata-kata
b) senang melakukan percobaan-percobaan
c) menghasilkan citra mental
d) terkadang suka pada suatu kekuatan di luar dirinya
e) gampang mengingat yang dilakukan bukan yang dikatakan
f) mampu bernegoisasi (tawar menawar)
g) amat sadar pada kekuatan dan kelemahan diri
h) menyenangi isu pemanasan global
i) senang mengajar atau membantu orang dengan ilmu
j) menjadi orang yang paling bermanfaat sebagai prinsip hidup
9. a) punya ingatan tajam tentang hal-hal sepele
b) suka mencatat secara teratur
c) suka menonton film atau drama
d) menyenangi alat musik tertentu (gitar, suling atau gendang)
e) resah jika tidak melakukan apa-apa
f) suka menengahi pertengkaran
g) sadar diri
h) suka pada lingkungan asri
i) senang mempelopori hal-hal baru dan gila
j) melakukan segala sesuatu karena mengharap ridha Allah

10 a) senang belajar bahasa
b) senang belajar matematika
c) senang belajar melukis
d) senang belajar seni musik
e) senang belajar ilmu terapan
f) senang belajar ilmu sosial
g) senang belajar ilmu humaniora
h) senang belajar ilmu alam
i) senang belajar sendiri
j) senang belajar ilmu agama

Sekarang hitung berapa jumlah masing masing kolom
a) ......... Kecerdasan Linguistik
b) ........ Kecerdasan Matematis Logis
c) ........ Kecerdasan Visual Spasial
d) ........ Kecerdasan Musikal
e) ........ Kecerdasan Kinestetis
f) ........ Kecerdasan Interpesonal
g) ........ Kecerdasan Intrapersonal
h) ........ Kecerdasan Naturalis
i) ........ Kecerdasan Otodidaktor
j) ........ Kecerdasan Spritual

Bagaimana Setelah UN?

BAGAIMANA SETELAH UN?

Alhamdulillah Ujian Akhir Nasional sedang berlangsung, semoga berjalan lancar dan semua pesertanya dapat lulus dengan baik. Amin! Awalnya, saya menentang Ujian Nasional, namun berhubung kebijakan Diknas tetap menjalankannya, maka saya harus memiliki sikap berbeda yakni menyempurnakan system UN, bersikap benar setelah UN dan menyusun langkah baru demi masa depan.
Sistem UN harus senantiasa disempurnakan dan diperbaiki supaya dapat memberi andil yang besar terhadap kesuksesan anak-anak bangsa dalam berbagai sendi kehidupan yang dijalani. UN sebagai satu-satunya barometer kelulusan, kurang tepat, paling tidak UN menentukan 60% kelulusan pelajar, sedang 40% ditentukan sekolah dengan melihat perilaku keseharian, nilai harian dan kepribadian mereka (idealnya 50% dan 50%). Ini sebagai bentuk kompromi keputusan MA yang menginginkan supaya UN dihapus. Hal ini akan berakibat baik pada pelajar, sebab mereka tidak akan menganggap UN sebaga “Pembunuh Kejam Tanpa Perasaan,” bahkan dijadikan alasan untuk stress, depresi, atau bunuh diri (semoga hal ini tidak terjadi, baca tulisan saya dib log ini; JANGAN BUNUH DIRI).
Dalam memandang UN, para pelajar harus melihat bahwa targetnya “hanya” 55%, jika mereka menguasai 60% saja materi UN yang diujikan, pasti sudah lulus, mengapa hal ini harus ditakuti? Untuk mengatasi hal ini, seharusnya pelajar menyediakan waktu 2 jam tiap hari untuk belajar, bukan hanya belajar sepanjang hari dan malam saat ujian saja.

SETELAH UN
Setelah UN berbagai pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan bahu membahu guna melakukan penyempurnaan terus menerus demi mencetak generasi muda yang dapat berhasil dalam Akhir Zaman ini.
Pihak sekolah harus menyempurnakan system pembelajaran. Hasil ujian siswa dapat dijadikan ukuran kualitas seorang guru di sekolah. Dalam hal ini, para guru harus melakukan beberapa hal; mempersiapkan diri sebelum mengajar meski telah berpengalaman mengajar selama puluhan tahun, menerapkan metode-metode baru dalam pembelajaran seperti cara cepat belajar, belajar dalam keadaan fun (menyenangkan), pendidikan kontekstual, serta menjadi teladan yang baik bagi murid-muridnya. Sedang pihak sekolah; melengkapi sarana dan prasarana, melalukan evaluasi secara berkala, menyelenggarakan pelatihan Motavasi pada para guru dan pelajar, memberikan kesejahteraan yang layak pada guru, dan berusaha menjadikan sekolahnya bertitel unggulan atau memenuhi standar Nasional atau Internasional.
Sedangkan pada para pelajar, bagaimana bersikap setelah UN?
Pertama; menerima dengan lapang dada apa pun hasilnya. Jika lulus Alhamdulillah, jika tidak lulus, ikuti saja ujian ulangan. Jadi tidak perlu stress, depresi dan bersedih berlebihan. Hidup tetap harus dijalani, baik lulus UN atau tidak.
Kedua; Introspeksi diri (merenung) terhadap hasil UN yang diraih, jika lulus UN, berupaya meningkatkan standar nilai dan berusaha menjadi yang terbaik, jika belum lulus belajar lebih giat setiap hari seumur hidup dan berusaha lebih keras di masa mendatang. Ada anak yang 2 tahun tidak naik kelas, justru saat terjun di tengah-tengah masyarakat, dia berhasil melebihi yang rengking 1 terus menerus.
Ketiga; Setelah berhasil lulus pun, tantangan di depan mata menghadang. Bagi yang lulus bingung mau kuliah apa dan dimana, bingung apa mau kuliah atau kerja, bingung mau kemana. Sesungguhnya yang lulus UN menghadapi masalah, demikian juga yang tidak lulus. Posisi sama saja. Bagi yang mampu kuliah, lanjutkan pendidikan setinggi-tingginya sesuai bidang ilmu yang ingin diperdalam dan disukai. Sedang yang tidak kuliah, dapat mengikuti Kuliah Alternatif Online (KAO) yang saya tawarkan secara gratis 100%. Bagi yang mau bekerja, langsunglah bekerja apa saja asal halal, tidak perlu gengsi, merasa malu atau susah. Mudah mengatasi kebingungan bukan?
Keempat; bagi pelajar yang tidak dapat kuliah dengan alasan apa pun juga, teruslah belajar seumur hidup, bekerja sambil belajar dan isilah kehidupan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Jangan sampai waktu yang membunuh kita. Sekali lagi KAO dapat menjadi alternatif.
Kelima; inti pendidikan yang sesungguhnya ialah pembetukan kepribadian bermartabat, bermental baja, beradabtasi dengan baik terhadap kehidupan, dan menjalani hidup yang lebih baik. Setelah UN, cobalah nilai keempat hal ini dalam diri masing-masing pelajar; sudahkan memiliki kepribadian bermartabat? Sudahkah memiliki mental baja atau semangat pantang menyerah? Sudahkah beradabtasi dengan baik terhadap kehidupan? Sudahkah berupaya dengan sungguh-sungguh guna menjalani hidup yang lebih baik? Jika belum, berarti lulus UN, tapi tidak lulus dalam kehidupan. Lho! Renungkanlah!
Keenam; disamping berhasil lulus UN sebagai salah satu barometer mampu mengembangkan kecerdasan Intelegentia, para pelajar harus mampu mengembangkan kecerdasan Spritual dan Emotional mereka. Hal ini harus diperhatikan dengan seksama oleh Lembaga Pendidikan. Kecerdasan spiritual ialah menjalankan rukun Islam; shahadat, shalat, puasa, zakat dan haji dengan penuh keyakinan tanpa keraguan. Sedang kecerdasan emotional ialah memiliki semangat pantang menyerah, mampu mencari jalan keluar terhadap masalah dan mengatasinya, bersikap benar sesuai situasi dan kondisi, dan dapat mengatur perasaan sesuai kebutuhan.
Baca juga tips sukses dalam menjalani kehidupan dan tips sukses belajar di Pondok.
Bumi Allah, 07 Rabiul Awal 1431/23 Maret 2010

Jumat, 12 Maret 2010

Jangan Jadi Guru atau Murid Jika ....

Kuliah Alternatif Online (KAO) Libur sementara selama 40 hari mulai 10 April 2010!

JANGAN JADI GURU!

1. Jangan jadi guru jika tidak mampu menjadi teladan yang baik!
2. Jangan jadi guru jika tidak mau mencetak murid yang lebih hebat dari dirinya!
3. Jangan jadi guru jika pelit terhadap ilmu dan iri hati pada muridnya yang pintar!
4. Jangan jadi guru jika mengajar tanpa persiapan dan buku refrensi
5. Jangan jadi guru jika mengajar hanya ingin mendapatkan gaji saja
6. Jangan jadi guru jika hanya menginginkan kekayaan
7. Jangan jadi guru jika tidak mampu bersikap Ikhlas (memperbaiki niat karena Allah sebelum mengajar, saat mengajar dan setelah mengajar)
8. Jangan jadi guru jika tidak berusaha menjadi orang yang baik
9. Jangan jadi guru jika tidak mau belajar seumur hidup
10. Jangan jadi guru jika tidak mau belajar sambil mengajar atau mengajar sambil belajar

JANGAN JADI MURID
1. Jangan jadi murid jika hanya mengandalkan guru untuk belajar
2. Jangan jadi murid jika tidak mau dan beriniasitif untuk Belajar Otodidak (belajar sendiri di rumah)
3. Jangan jadi murid jika hanya mengharap dari Lembaga Pendidikan untuk berhasil
4. Jangan jadi murid jika tidak berusaha mencari ilmu dengan diri dan harta
5. Jangan jadi murid jika tidak mau membaca buku
6. Jangan jadi murid jika tidak menghormati gurunya
7. Jangan jadi murid jika berharap pada orang lain untuk sukses
8. Jangan jadi murid jika tidak mau belajar seumur hidup
9. Jangan jadi murid kalau hanya bersikap pasif saja
10. Jangan jadi murid kalau belajar hanya untuk dapat nilai tinggi (belajar untuk menjalani hidup yang lebih baik dan berhasil dunia akhirat)
11. Jangan jadi murid jika hanya belajar di sekolah atau universitas

Senin, 01 Maret 2010

Tips-Tips Sukses Untuk Anda

Kebiasaan 10 Tahun = Kesuksesan?

Dalam penglihatan sesaat, seakan-akan antara kebiasaan dan kesuksesan merupakan dua bentuk yang berbeda dan sulit dipersatukan, tapi dalam kenyataan justru antara keduanya berjalan beriringan, malah saling mendukung antara satu yang lain; kesuksesan tidak akan diraih tanpa kebiasaan melakukan sesuatu yang konsisten minimal dalam 10 tahun. Lho kok bisa?

Seorang Thomas Alva Edison membiasakan diri melakukan percobaan untuk menemukan lampu listrik setelah “kursus” kilat dengan ibunya selama 3 bulan –ibunya hanya mengajak bermain sambil belajar setelah tidak sekolah karena dianggap bodoh-. Kebiasaan yang dilakukan, berlangsung bertahun-tahuan, lalu setelah gagal dalam 9944 percobaan, dia berhasil dalam kebiasaan yang 9945, hasilnya; berhak atas 1093 hak paten, tujuh turunan kaya raya.

Seorang Ibnu Hajar Al-Haithami mondok selama 10 tahun tidak pintar-pintar, awalnya bersabar, tapi pada tahun ke 10 saat sisi manusia tidak tahan, dengan penuh rasa putus keluar dari pondok berjalan tanpa arah tujuan sampai di sebuah gua, dia istirahat. Di dalam gua, dia melihat air menetes perlahan-lahan dan ketika memindahkan pandangan ke tempat lain, ada batu berlubang akibat tetesan air. Dari sini muncul ilham “Masa manusia kalah dengan air, pasti dengan usaha yang gigih pantang menyerah akan berhasil juga.” Akhirnya beliau kembali ke pondok lagi, mulai kebiasaan baru yakni belajar lebih tekun dengan memanfaatkan semua potensi yang dimiliki. Hasilnya, belajar jadi mudah, sehingga banyak ilmu yang diserap. Wajar jika beliau mampu melahirkan Ulama’ dan Ilmuan di masanya.

Prof. Dr. Komaruddin Hidayat awalnya berasal dari desa yang berusaha merantau ke Jakarta saat kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aktif di majalah Panji Masyarakat karena semenjak remaja di Pesantren memang sudah terbiasa menulis. Kini beliau aktif sebagai Rektor di almamaternya tersebut. Pemikiran beliau merupakan sintesis antara filsafat dan sufistik, sehingga memiliki keunikan berpikir sendiri yang khas. Untuk lebih lengkap, baca di TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia). Hikmah dari beliau adalah keberhasilan masa sekarang dicapai karena kebiasaan di masa remaja dan pendidikan keagamaan yang baik dalam lingkungan keluarga.

Ibnu Taimiyah, Mujaddid Islam pada masayanya yang berpengaruh hingga sekarang melalui karya tulisnya. Beliau membiasakan diri menulis setiap hari sebanyak 10 halaman, sehingga wajar jika karya beliau dalam bentuk buku sangat banyak sekali. Coba kita kalkulasi 10X30X12=3.600 halaman setiap tahun. Hal ini dilakukan sepanjang hidup sampai meninggal dunia, tentu puluhan ribu halaman yang telah beliau hasilkan. Suatu pencapaian yang luar biasa sekali.

Apa hikmah semua itu? Jika Anda ingin sukses, mulailah rintis sebuah kebiasaan yang konsisten atau istiqomah selama 10 tahun; misal ingin menjadi pakar kompoter, pelajarilah dan praktik langsung di bidang computer selama 10 tahun, lalu berusahalah shalat Tahajjud dan Dhuha dengan mengutamakan shalat wajib 5 waktu tentunya juga selama 10 tahun, maka kesuksesan terbuka lebar bagi Anda. Buktikan hal ini, baru memberi tanggapan. Mengapa kita mesti didukung shalat? Sebab bagi umat Islam kesuksan dalam dua hal; kesuksesan di dunia dengan usaha 10 tahun di bidang computer, kesuksesan di akhirat dengan shalat 10 tahun istiqomah (tentu tidak melalaikan ibadah lain, puasa Romadhan 30 hari, zakat fitrah/harta dan haji jika mampu). Setelah 10 tahun kemana?

Mulailah merintis bidang baru atau memperkuat bidang lama yang digeluti, sedang secara spiritual (semua bentuk ibadah pada Allah), tentu meningkatkan kualitasnya. Sebagaimana derajat di dunia bertingkat-tingkat, maka di akhirat demikian pula. Jika sudah menjadi Muslim yang benar dan baik, meningkatkan diri menjadi Mukmin sejati, jika sudah lulus tingkatkan diri menjadi hamba Allah yang shaleh. Tingkatan ini mudah ditulis atau dikatakan sulit pada praktiknya. Tapi jika ada kemauan setiap orang dapat meraihnya.

Beberapa Tokoh Inspirasi

Anda Ingin Sukses? Tirulah Tokoh-Tokoh Berikut Ini!



Fauzi Sholeh hanya lulusan SMP, pernah luntang-lantung hidup susah di Jakarta. Beberapa profesi pernah ditempuh seperti penyemir sepatu dan satpam, sebelum akhirnya terjun dalam bisnis perumahan. Awalnya berbekal uang 30 juta membeli tanah dan membangun rumah di atasnya. Saat membangun rajin membaca Yasin bersama tukangnya sebagai bentuk Tawakkal pada Allah. Alhamdulillah laku sebesar 50 Juta yang diinvestasikan pada tanah dan perumahan. Hal ini terus berkembang, sehingga beliau memiliki Perumahan Pesona Depok dan Pesona Kahyangan yang jumlahnya ribuan dengan harga rumah ratusan juta rupiah. Hebatnya lagi, beliau memberikan kesejahteraan pada karyawannya sebanya 22 gaji (normalnya 12, jika ikut PNS 13 gaji), bahkan 100 Karyawan Tetap diberi mobil. Luar biasanya lagi, sedekah beliau beberapa tahun terakhir hampir mencapai 100 milyar. Semoga Allah menerima amal baik beliau! Amien! Inilah teladan bagi pengusaha Muslim di Indonesia dan Dunia. Bagi saya, beliau adalah Abdurrahman Bin Auf Modern.

Frans Kafka suka menulis cerpen, novel dan tulisan lepas di sela-sela pekerjaannya di perusahaan asuransi, kebiasaan dipertahankan sampai meninggal dunia. Sebelum meninggal berpesan pada sahabatnya Max Brod untuk membakar karya-karyanya, tapi justru Max Brod menerbitkan karyanya. Hasilnya, jusrtu dia disebut pelopor sastra Posmodern (itu lho, zaman setelah modern). Padahal seumur hidup karyanya tidak ada yang dimuat media dan diterbitkan. Tapi setelah kematian, kesuksesan diraihnya.

Hamka hanya lulusan SR, tapi berkat kegigihan belajar seumur hidup, belajar dari satu langgar ke langgar lain pada Ustads di masanya, belajar sendiri ilmu yang berasal dari Timur Tengah dan Barat, akhirnya membuat beliau mampu menulis Tafsir Al-Azhar, padahal penafsir 30 Juz baru bisa dilakukan oleh Prof. Dr. Quraish Shihab. Hamka berhasil karena meneladani Nabi Muhammad SAW yakni Belajar Otodidak Seumur Hidup. Kisah lengkap ada di buku “Mau Kuliah Alternatif? BELAJAR OTODIDAK, Dong!”

Emha Ainun Jadjib selama 5 tahun “kuliah” di jalanan Marboro Jokjakarta bersama anak jalanan, pengasong dan orang terlantar. Cak Nun banyak belajar sendiri berbagai macam ilmu, sehingga rumahnya penuh dengan buku. Rumahnya dijadikan sarana berkumpul, berdiskusi dan berkaraya bagi banyak orang sekitar. Kebiasaan membaca dan belajar otodidak inilah yang membimbingnya meraih keberhasilan sebagai penyair, kolomnis, dan sastrawan tingkat Nasional dan Regional. Anak jalanan atau masyarakat marjinal dapat mengikuti jejaknya. Kisah lengkap ada di buku “Mau Kuliah Alternatif? BELAJAR OTODIDAK, Dong!”

Ibnu Hajar Al-Haithami mondok selama 10 tahun tapi merasa bodoh, awalnya bersabar, tapi pada tahun ke 10 saat sisi manusianya tidak tahan, dengan penuh rasa putus keluar dari pondok berjalan tanpa arah tujuan sampai di sebuah gua, dia istirahat. Di dalam gua, dia melihat air menetes perlahan-lahan dan ketika memindahkan pandangan ke tempat lain, ada batu berlubang akibat tetesan air. Dari sini muncul ilham “Masa manusia kalah dengan air, pasti dengan usaha yang gigih pantang menyerah akan berhasil juga.” Akhirnya beliau kembali ke pondok lagi, mulai belajar lebih tekun dengan pandangan baru yang terbuka. Hasilnya, belajar jadi mudah, sehingga banyak ilmu yang diserap. Wajar jika beliau mampu melahirkan Ulama’ dan Ilmuan di masanya.

Jika kisah hidup Anda ada kemiripan dengan salah satu tokoh di atas, tirulah langkah-langkah mereka dalam meniti tangga kesuksesan. Meniru sesuatu yang baik dari orang lain adalah sesuat yang dianjurkan, meski suri tauladan kita yang hakiki adalah Nabi Muhammad SAW. Sebab beliau merupakan manusia paripurna bagi segenap umat manusia sepanjang zaman.


Bersyukur Atas Kesuksesan Orang Lain



Suatu hari Nabi Muhammad bersiap-siap mengajar para sahabat. Tapi “pengajian atau majlis taklim” dalam bahasa orang sekarang, belum juga dimulai. Melihat kekhawatiran para sahabat, nabi berujar; “Tunggu, ahli surga sebentar lagi muncul.”

Mendengar hal itu, tentu saja para sahabat menunggu dengan rasa penasaran yang luar biasa. Muncullah Abu Bakr Shiddiq yang keimanannya melebihi seluruh penduduk langit dan bumi, tapi bukan beliau yang dimaksud. Muncullah Umar bin Khattab yang membuat umat Islam berani beribadah terang-terangan, tapi bukan beliau yang dimaksud. Muncullah Usman Bin Affan yang dermawan, tapi bukan beliau yang dimaksud. Muncullah Ali bin Abi Thalib, pasti beliau seru para sahabat sebab merupakan singa Allah yang ahli ilmu, tapi ternyata bukan. Tiada beberapa lama, muncullah seorang pemuda biasa yang kurang dikenal, tapi ternyata pemuda tersebutlah yang termasuk ahli surga. Tentu saja para sahabat bingung tidak mengerti. Nabi mengatakan bahwa pemuda tersebut sujud syukur setiap kali tetangganya mampu membeli sesuatu atau merasakan kebahagiaan.

(Maaf cerita ini saya peroleh dari seorang penceramah di Depok, jadi belum tahu haditsnya, jika ada pembaca yang mengetahui atau mempelajari hadits tersebut, mohon saling berbagi ilmu demi kebenaran)

Walau mendengar cerita tersebut sekitar setahun lalu lebih, tapi saya tidak pernah melupakannya. Entah mengapa, saya tercenung lama mendengar kisah penuh hikmah tersebut. Saya benar-benar merasa tersentuh bukan sekadar karena pemuda tersebut yang disebut ahli surga, bukannya para sahabat Nabi terkemuka yang disebut di atas, tapi lebih itu ialah kebesaran hati pemuda sesuatu yang perlu kita teladani.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa hubungan antara satu tetangga dengan tetangga lainnya berlangsung kurang harmonis karena sifat iri dan dengki yang ada pada setiap orang. Jika tetangga mampu membeli mobil, maka tetangga sebelah merasa iri dan bergosip macam-macam tentang tetangganya. Malah suatu waktu memaksakan diri untuk membeli mobil walau secara financial tidak mampu. Hasilnya, sebuah kehidupan yang tidak nyaman dan tentram tentunya. Sedang pemuda ahli surga justru merasa bahagia, malah bersujud syukur ketika tetangganya bahagia.

Hubungan antar teman yang akrab terkadang rusak karena sifat iri atas kemampuan temannya yang secara financial, emosional atau intelektual, sehingga persahabatan bisa menjadi musuh abadi. Sedang pemuda di atas justru berharap sahabatnya untuk lebih berhasil dari dirinya dengan bersujud syukur jika mendapatkan sesuatu atau meraih prestasi.

Hubungan antar saudara terkadang terjadi saling iri atau dengki, sehingga ada hasrat menjatuhkan atau minimal tidak mau membantu saudaranya karena takut lebih hebat dari dirinya. Sedang sang pemuda justru bersujud syukur kalau saudaranya berhasil, malah bersedia membantu dengan ilmu, harta dan doa untuk mendukungnya.

Hubungan antara ustads dengan ustads lain yang ahli ceramah, antara satu tokoh masyarakat dengan tokoh masyarakat lain, dan antara satu Kiai dengan Kiai lain, terkadang rusak jika salah satu pihak memiliki jamaah lebih banyak, punya hubungan yang dekat dengan kekuasaan atau lebih terkenal. Sedang pemuda ahli surga justru membantu dengan ilmu yang dimiliki agar Ustad, tokoh masyarakat dan Kiai lebih bermanfaat bagi masyarakat luas.

Hubungan antar teman sekantor, berusaha mencari muka pada bos dan terkadang saling menjatuhkan. Sedang sang pemuda malah berharap temannya lebih cepat dipromosikan dan naik jabatan supaya mampu menghidupi keluarganya, sedang sang pemuda masih bujangan.

Hubungan antar pegawai negeri terkadang rusak karena berharap lebih cepat naik jabatan, jika ada yang dipromosikan, kasak kusuk beredar dengan cepat dan fitnah pun menyebar. Sedang pemuda ahli surga justru memberikan dukungan moril agar orang lain sukses, malah ditambah bersujud pada Allah karena memperoleh karunia Allah.

Inilah daftrar alasan kenapa pemuda tersebut menjadi ahli surga. Jika Anda ingin menjadi ahli surga, maka tirulah daftar sikap hidup di atas dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah Anda mendapatkan keistimewaan yang sama dari Allah. Mudah saat membacanya, tapi Anda akan berhadapan dengan “musuh” dari dalam diri sendiri saat berusaha melaksanakannya. Taklukkan “musuh” dalam diri Anda, surga merindukan kehadiran Anda. Hikmah yang dapat dipetik dari hal di atas ialah;

Lawan sifat iri dan dengki yang ada dalam diri kita masing-masing, malah harus dihancurkan berkeping-keping tanpa sisa.

Berbahagialah saat orang lain bahagia dan tersenyumlah saat orang lain tersenyum

Bersujud syukur setiap mendengar sahabat, teman, saudara, kerabat, tetangga, dan orang lain memperoleh sesuatu yang menyenangkan atau meraih kesuksesan.

Berbesar hati untuk membantu orang lain walau diri sendiri lebih membutuhkan

Sebarkan kebaikan di muka bumi dengan menyenangi kelebihan orang lain dan menutupi kekurangannya

Marilah kita berlomba-lomba menjadi ahli surga dengan meneladani pemuda di atas. Ini merupakan sebuah dorongan motivasi bagi generasi muda agar melakukan sesuatu yang bermanfaat pada orang lain dengan langkah sederhana dan biasa saja, namun bernilai luar biasa. Semoga kita semua mampu mengamalkan hal ini! Amien!




1000 Kegagalan 1000 Kesuksesan



Selama ini banyak di antara kita yang senantiasa mengalami kegagalan demi kegagalan, baik karena faktor diri sendiri, maupun dari luar. Tahukah Anda semakin banyak Anda gagal, maka kesuksesan akan Anda raih semakin besar asal tidak mengenal kata menyerah. Buktinya?

Ibnu Hajar belajar 10 tahun, berarti ribuan kali gagal belajar, tapi tetap merasa bodoh, padahal teman-temannya banyak lulus dan berhasil. Justru karena tidak menyerah dan mampu mengambil ilham dari air yang menembus batu, hasilnya beliau menjadi Ulama’ terkemuka di zamannya dan banyak menghasilkan Ulama’ lainnya. Thomas Alva Edison gagal dalam 9944 percobaan, ketika berhasil pada percobaan yang ke 9945, maka kesuksesan besar diraih; dunia menyala terang berkat jasanya, 1033 hak paten berkaitan dengan bidang tersebut dimilikinya, dia kaya untuk diri sendiri, sekaligus anak keturunannya kaya raya.

Saya pribadi mengalami ribuan kali kegagalan dalam hidup ini, tapi Alhamdulillah justru mengalami perkembangan yang hebat dalam kehidupan spiritual dan hasil karya tulis. 3 buku terbit karena kegagalan; “Berniaga Dengan Iman,” “Mau Kuliah Alternatif? Belajar Otodidak, Dong!”, dan novel Bidadari Posmodern. Sudah selesai ditulis buku Pelatihan Learning For Living (LFL) 3 Langkah Sederhana Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat. Alhamdulillah, blog saya ini semakin padat isinya karena selama bulan Ramadhan, Allah memberi ide dan ilham yang banyak untuk ditulis. Belum lagi karya tulis lain yang telah saya tulis. Untuk hal spiritual, biarlah Allah yang tahu karena bukan buat konsumsi publik.

Hal inilah yang membimbing saya guna menulis Rumus Kegagalan; 1000 Anda Gagal, maka 1000 kesuksesan menanti Anda. Dasarnya dalam Al-Qur’an “Sesunguhnya setelah kesulitan ada kemudahan” diulang kembali pada ayat selanjutnya; “Maka sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan,” tidak mungkin Allah mengulang dua kali jika tidak karena ingin meyakinkan hamba-hambaNya bahwa di balik kesulitan yang dihadapi, ada kemudahan, dan dibalik kegagalan ada kesuksesan, asal tentu saja terus berusaha mengerahkan segenap potensi yang dimiliki dengan tidak mengenal kata “PUTUS ASA”.

Cobalah Anda hitung berapa kali Anda gagal dalam mencapai sesuatu seumur hidup, lalu hitung juga berapa kenikmatan, kebahagiaan, dan keindahan yang Anda peroleh? Insya Allah Anda mulai menyadari rumus baru ini.

Bagimana dengan orang yang hidup miskin, terlantar dan teraniaya! Coba selidiki mendalam, mereka masih bernafas, masih dapat merasakan nikmatnya makan, masih dalam keadaan Muslim dan Mukmin. Bukankah cobaan berupa kemiskinan, penganiaayaan dan tersingkirkan sudah mendapatkan Tiket Gratis ke surga asal Muslim atau Mukmin? Kebahagiaan akhirat tiada bandingan dengan kebahagiaan di dunia ini.